Minggu, 01 Desember 2013

LAP.IPA MAGNET (M) 1 2 3 4


MAGNET (M)

Judul percobaan         :
M1 : Magnet memiliki gaya yang dapat menarik dan menembus benda-benda tertentu    
M2 : Kutub-kutub magnet yang senama tolak menolak dan kutub-kutub magnet yang tidak  
         senama tarik menarik
M3 : Besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet dengan cara induksi gosokan
M4 : Magnet banyak kegunaannya
Hari / Tgl                                : Rabu / 13 November 2013
Waktu                                     :  13.00 – 14.30
                                   
      I.          Pratikan                                 :
 1. AULIA RUSDI
  2. DIMAS ARYO PAMUNGKAS
  3. DANIEL FAHRUDIN PANJAITAN
  4. DEWI PUSPASARI

      I.          Landasan teori           :
A. Pengertian Magnet
Kata magnet berasal dari kata magnesia (bahasa Yunani) yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.  Batu magnet yang ditemukan pertama merupakan magnet alam (magnet tetap). Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. 

B.        SIFAT-SIFAT MAGNET                                                                                                             
1.    Magnet dapat menarik benda tertentu
Magnet dapat menarik benda lain yang berasal bahan logam. Namun tidak semua logam dapat ditarik oleh magnet. Besi dan baja adalah dua contoh logam yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. 

2.    Magnet mempunyai dua kutub  
Magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat. Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan (S). Seringkali kita menjumpai magnet yang bertuliskan N dan S. N merupakan kutub utara magnet itu (singkatan dari north yang berarti utara) sedangkan S kutub selatannya (singkatan dari south yang berarti selatan).

3.     Kutub magnet senama tolak menolak, kutub magnet tidak senama tarik menarik
Gaya magnet, seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan dan tolakan. Jika dua kutub utara  (senama) didekatkan, maka keduanya tolak-menolak. Dua kutub selatan (senama)  juga saling menolak. Namun, jika kutub selatan didekatkan pada kutub utara (tidak senama), maka kedua kutub ini akan tarik-menarik. Sehingga kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan kutub tak senama  tarik-menarik.
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan. Selama  bertahun-tahun  para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub saja yang ada pada sebuah magnet. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya berupa dua magnet yang lebih kecil dan masing-masing tetap memiliki kutub utara dan selatan.
4.     Medan magnet membentuk gaya magnet 
Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet. Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas yang diletakkan di atas magnet. Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya magnetnya kuat. Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah.

C.    CARA MEMBUAT MAGNET
Pada dasarnya memagnetkan suatu bahan (besi, baja, nikel, kobalt, atau campuran) adalah mengatur posisi kutub magnet elementernya, misalnya batang besi digosok dengan magnet yang kuat. Posisi magnet elementer semula tidak teratur, saat digosok magnet yang kuat, magnet elementer akan berputar dan kutub-kutub magnet elementer yang senama akan menghadap kesatu arah. Akibatnya, batang besi atau baja tersebut akan menjadi magnet.
Beberapa cara membuat magnet antara lain:

1. Membuat Magnet dengan Cara Menggosok
Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.

2. Membuat Magnet dengan Cara Induksi
Besi  dan  baja  dapat  dijadikan  magnet  dengan  cara  induksi magnet. Besi dan baja  diletakkan  di  dekat  magnet  tetap.  Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya   teratur  dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya.
Ujung besi  yang  berdekatan  dengan  kutub  magnet  batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi  menjadi kutub utara atau sebaliknya.
3. Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik
Selain  dengan  cara  induksi,  besi  dan  baja  dapat  dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihu- bungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan  terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah  ke  satu  arah.  Besi  atau  baja  akan menjadi magnet  dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet.
Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika  arah  arus berlawanan  jarum  jam  maka  ujung  besi  tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam  maka  ujung  besi  tersebut terbentuk  kutub  selatan.  Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.

 D. CARA MENGHILANGKAN SIFAT KEMAGNETAN

Sebuah magnet  akan hilang sifat  kemagnetannya jika:

1. Magnet dipanasakan hingga berpijar atau dibakar

Pemanasan  pada magnet menyebabkan sifat kemagnetannya berkurang atau bahkan hilang. Hal ini terjadi karena tambahan energi akibat pemanasan menyebabkan partikel-partikel bahan bergerak lebih cepat dan lebih acak, maka sebagian magnet elementernya tidak lagi menunjuk arah yang sama seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu tertentu sama sekali tidak dapat dibuat menjadi magnet.

2. Magnet dipukul atau ditempa hingga bentuknya berubah atau rusak
Magnet yang  mengalami pemukulan akan  menyebabkan perubahan susunan  magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Magnet-magnet elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah sembarangan, sehingga benda kehilangan sifat magnetiknya.
 


      I.          Tujuan percobaan      :
M1
-        Magnet dapat menarik besi, baja dan benda-benda tertentu yang mengandung besi atau baja.
-        Gaya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutubnya
-        Semakin dekat kutub magnet terhadap suatu benda semakin kuat kekuatan menariknya.
M2
Melalui percobaan ini dapat menyimpulkan bahwa kutub-kutub magnet senama tolak menolak dan kutub-kutub magnet yang tidak senama saling tarik menarik

M3
Melalui percobaan ini dapat menjelaskan bahwa benda-benda yang terbuat dari besi atau beja dapat dibuat menjadi magnet
M4
Melalui percobaan ini dapat menggunakan kompas serta memahami bahwa jarum kompas dapat dipengaruhi oleh medan magnet

    II.          Alat dan bahan           :
M1
1.     Magnet batang
2.     Tabung reaksi
3.     Kubus kayu
4.     Sumbat karet
5.     Anak timbangan plastik
6.     Kubus alumunium
7.     Penjepit kertas atau paper clip
8.     Paku besar
9.     Paku kecil
10.  Mistar plastik
11.  Benang halus

M2
1.     Magnet batang
2.     Roda kecil

M3
1.     Paku besar
2.     Magnet batang
3.     Kabel
4.     Batu baterai
5.     Rumah baterai
6.     Paku kecil secukupnya
M4
1.     Landasan magnet
2.     Magnet jarum
3.     Paku payung
4.     Magnet batang

  III.          Cara kerja / prosedur percobaan     :
M1
1.     Letakkan kubus plastik, kubu kayu, sumbat karet, tabung reaksi, kubus alumunium dan penjepit kertas diatas meja. Kemudian salah satu kutub magnet didekatkan kebenda tersebut secara bergantian
2.     Letakkan paku besar diatas meja, kemudian mendekatkan bagian A, B, C, D dan E dari magnet ke ujung paku secara bergantian
3.     Letakkan klip atau jarum yang sudah diikat dengan benang dan dibebani dengan kubus alumunium disamping mistar. Kemudian magnet didekatkan perlahan-perlahan pada ujung paku sampai paku tertarik berubah kedudukannya
M2
1.     Letakkan kedua batang magnet diatas roda keci, kemudian ujung maget yang telah diberi tanda U didekatkan dengan ujung magnet yang diberi tanda U
2.     Ubahlah kedudukan ujumg magnet yang diberi tanda S didekatkkan dengan ujung magnet yang diberi tanda S
3.     Dekatkan ujung-ujung magnet yang diberi tanda U dengan yang diberi tanda S
4.     dekatkan ujung-ujung magnet yang diberi tanda S dengan yang diberi tanda U
M3
1.     Sebelum paku besar didekatkan dengan magnet terlebih dahulu dekatkkan paku  besar pada paku kecil-kecil
2.     Dekatkan magnet pada paku besar kemudian ujung paku besar di dekatkkan pada paku-paku kecil
3.     Paku besar yang belum menjadi magnet didekatkan pada paku-paku kecil
4.     Gosoklah paku besar kearah dengan magnet beberapa kali
5.     Sebelum paku besar yang dililiti kabel dihubungan dengan batu baterai terlebih dahulu dekatkan paku besar pada paku kecil-kecil
6.     Hubungkan kabel yang dililitkan pada paku besar dengan batu baterai kemudian beberapa saat ujung paku didekatkan pada paku-paku kecil
7.     Lepaskan salah satu kabel yang dihubungkan dengan batu baterai kemudian ujung paku besar didekatkan lagi dengan paku-paku kecil

M4
1.     Ambil jarum kompas kemudian meletakkannya pada paku payung yang telah diletakkan di atas landasan kompas selanjutnya guru memutar jarum kompas
2.     Putar-putar landasan kompas sehingga jarum kompas berimpit dengan baris yang menunjukan arah utara U dan selatan S
3.     Letakkan kompas diatas paku paying kemudian memutar-mutar landasan kompas sehingga jarum kompas berimpit dengan garis U-S kemudian  dekatkan batang magnet pada salah satu arah mata angina selain U dan S.

  IV.          Perolehan data / tabel pengamatan  :
M1
No.
Nama Benda
Ditarik magnet
Tidak ditarik magnet
1.
Klip/paku/jarum
Ö        

2.
Anak timbangan, plastic

Ö        
3.
Kubus kayu

Ö        
4.
Sumbat karet

Ö        
5.
Tabung reaksi

Ö        
6.
Kubus alumunium

Ö        
7.
Penjepit kertas
Ö        


M2
Kutub magnet
Magnet saling
Kutub-kutub magnet senama
Tolak menolak
Kutub-kutub magnet tak senama
Tarik menarik



M3

Tertarik atau tidak tertarik
Mendekatkan paku besar ke paku-paku kecil
Tidak tertarik
Menempelkan ujung paku besar yang dideketkan ada magnet ke paku-paku kecil
Tertarik
Mendekatkan ujung paku besar yang sudah dililiti kabel ke paku-paku kecil
Tidak tertarik
Menghubungkan kabel dengan batu baterai kemudian ujung paku besar yang dililiti kabel ditempelkan pada paku kecil
Tertarik
Melepas salah satu ujung kabel yang dihubungkan dengan batu baterai kemudian ujung paku yang dililiti kabel ditempelkan dengan paku kecil
Tidak tertarik

M4
Jarum kompas
Jarum kompas menunjuk kearah
Setelah memutar jarum kompas yang diletakkan pada kedudukannya secara bebas sampai dalam keadaan diam
Utara-selatan
Setelah mengembalikan jarum kompas dan memutar-mutar landasan kompas sampai jarum kompas berimpit pada huruf U dan S
Utara-selatan

      V.        Analisis data / pembahasan   :
M1
Benda-benda yang ditarik magnet adalah klip, paku , jarum, penjepit kertas dan benda yang tidak bisa ditarik magnet adalah anak timbangan, plastik, kubus kayu, sumbat karet, tabung reaksi, kubus aluminium.

M2
1.     Pasa saat ujung magnet yang diberi tanda U dengan ujung magnet yang diberi tanda U, maka magnet tolak menolak
2.     Pasa saat ujung magnet yang diberi tanda S dengan ujung magnet yang diberi tanda S, maka magnet tolak menolak
3.     Pasa saat ujung magnet yang diberi tanda S dengan ujung magnet yang diberi tanda U, maka magnet akan saling tarik menarik begitupun sebaliknya
M3
1.     Saat mendekatkan paku pada ujung paku besar ke paku-paku kecil, maka tidak ada gaya tarik menarik
2.     Saat menempelkan ujung paku besar yang sudah didekatkan ada magnet kepaku-paku kecil, maka akan tertarik kepaku besar
3.     Saat mendekatkan ujung paku besar yang sudah dililit kabel kepaku-paku kecil, maka paku kecil tidak tertarik pada paku
4.     Saat melepas salah satu ujung kabel yang dihubungkan dengan batu baterai kemudian ujung paku yang dililiti kabel ditempelkan dengan paku kecil, maka paku kecil tidak akan tertarik pada paku
M4
1.     Setelah memutar jarum kompas yang diletakkan pada kedudukannya secara bebas sampai dalam keadaan diam, maka jarum kompas menunjuk kearah utara-selatan
2.     Setelah mengembalikkan jarum kompas dan memutar-mutar landasan kompas sampai jarum kompas berimpit pada huruf U dan S, maka jarum kompas menunjukkan kearah utara-selatan

       VI.     Hasil pengamatan      :
M1
1.     Sebuah benda seperti klip, paku, anak timbangan, plastik, kubus kayu, sumbat karet, tabung reaksi, kubus alumunium dan penjepit kertas benda tersebut ada yang dapat ditarik dengan magnet dan ada juga yang tidak ditarik dengan magnet
2.     Bagian magnet yang paling kuat tarikannya adalah ujung magnet atau kutub magnet
M2
1.     Pada saat ujung magnet didekatkan yang diberi tanda U dengan ujung magnet yang diberi U maka magnet tolak menolak
2.     Pada saat ujung magnet didekatkan yang diberi tanda S dengan ujung magnet yang diberi S maka magnet tolak menolak
3.     Pada saat ujung magnet didekatkan yang diberi tanda U dengan ujung magnet yang diberi S maka magnet tarik menarik

M3
Paku besar dapat dijadikan magnet dengan cara mendekatkan ke magnet, dapat dibuat menjadi magnet dengan cara meliliti paku dengan kabel yang dialiri arus listrik


M4
1.     Jarum kompas selalu menujukkan arah utara dan selatan
2.     Arah jarum kompas dipengaruhi oleh medan magnet
VII.          Kesimpulan / saran    :
a.     Kesimpulan
M1
Berdasarkan percobaan ini yang telah kita lakukan dapat disimpulkan bahwa sebuah magnet dapat tarik menarik sebuah benda.

M2
Sebuah kutub magnet jika senama saling didekatkan akan terjadi saling tolak menolak

M3
Benda yang terbuat dari besi atau baja dapat dibuat menjadi magnet.

M4
Kompas dapat dibuat sendiri dari jarum atau silet yang sudah bersifat magnet dan listrik dapat menimbulkan medanmagnet

b. Saran
Saran yang ingin kami sampaikan dalam paktikum ini adalah dalam praktikum sebaiknya praktikan dapat saling menghargai kepentingan dan tujuan dalam praktikum. Juga untuk dalam praktikum kaka asisten harus lebih intensif dalam membimbing adik-adik tingkatnya agar tujuan praktukum bisa tercapai.

 
Daftar pustaka
Yulia rahmadhar, dkk. Panduan Praktikum Ipa-Fisika.
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/12/magnet-sifat-bentuk-dan-cara-membuatnya.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar