PANAS (P)
Judul Percobaan :
P4 : Panas dapat berpindah
dengan cara radiasi
P5 : Panas dapat berpindah dengan cara konveksi
P6 : Panas dapat berpindah dengan cara konduksi
Hari / Tgl : Rabu / 13
November 2013
Waktu : 13.00 – 14.30
I.
Pratikan :
1.
AULIA RUSDI
2. DIMAS ARYO
PAMUNGKAS
3.
DANIEL FAHRUDIN PANJAITAN
4.
DEWI PUSPASARI
II.
Landasan
Teori :
Energi Panas
Energi panas
adalah segala kemampuan yang terjadi akibat adanya pengaruh panas. Matahari
merupakan sumber energi utama pada bumi. Panas merupakan salah satu bentuk
energi yang penting bagi makhluk hidup. Energi panas sering disebut
kalor.
1. Sumber Energi Panas
Semua benda
yang dapat menghasilkan panas disebut sumber energi panas. Gesekan dua
buah benda dapat menimbulkan energi panas. Dua telapak tangan yang
saling bergesekan dapat menghasilkan panas. Panas dapat ditimbulkan karena
gesekan terus menerus. Makin kasar permukaan benda yang digesekan, semakin
cepat panas. Energi panas dapat timbul dari api., untuk membuat api
membutuhkan bahan bakar dan udara.
Kalor dapat berpindah dapat melalui
suatu zat perantara maupun tanpa zat perantara, zat perantara yang dapat
menghantarkan kalor disebut dengan konduktor, sedangkan yang tidak dapat
menghantarkan panas disebut dengan isolator.
Perpindahan kalor dapat melalui
tiga cara :
1. Konduksi.
2. Konveksi.
3. Radiasi
Sekarang
mari kita lihat penjelasan dari ketiga cara tersebut.
1. Konduksi
Konduksi merupakan proses perpindahan kalor tanpa disertai dengan perpindahan partikelnya. Proses konduksi ini secara umum terjadi pada logam atau yang bersifat konduktor (menghantarkan panas)
1. Konduksi
Konduksi merupakan proses perpindahan kalor tanpa disertai dengan perpindahan partikelnya. Proses konduksi ini secara umum terjadi pada logam atau yang bersifat konduktor (menghantarkan panas)
2.
Konveksi
Konveksi
adalah proses perpindahan kalor dengan disertainya perpindahan partikel.
Konveksi ini terjadi umumnya pada zat fluid (zat yang mengalir) seperti air dan
udara. Konveksi dapat terjadi secara alami ataupun dipaksa. Konveksi
alamiah misalnya saat memasak air terjadi gelembung udara hingga mendidih dan
menguap. Sedangkan konveksi terpaksa contohnya hair dryer yang memaksa
udara panas keluar yang diproses melalui alat tersebut.
3.
Radiasi
Radiasi
merupakan proses peripandahan kalor yang tidak memerlukan medium (perantara).
Radiasi ini biasanya dalam bentuk Gelombang Elektromagnetik (GEM) yang berasal
dari matahari. Namun demikian dalam kehidupan sehari-hari proses radiasi juga
berlaku saat kita berada didekat api unggun
III.
Tujuan
Percobaan :
P4
Melalui
percobaan ini dapat menyimpulkan bahwa kalor/panas dapat berpindah dengan cara
memancar atau radiasi
P5
Melalui percobaan sederhana ini dapat menyimpulkan bahwa
panas dapat menimbulkan aliran air dan udara
P6
Melalui percobaan ini dapat menyimpulkan bahwa benda
padat dapat menghantarkan panas dengan cara merambat (konduksi)
IV.
Alat
dan Bahan :
P4
1. Gelas
kimia
2. Thermometer
3. Tali
4. Air
P
5
1. Gelas
kimia
2. Lampu
spiritus
3. Jembatan
pembakar
4. Lilin
5. Air
6. Serbuk
gergaji
7. Pintalan
kertas
8. Tabung
atau lampu minyak
9. Sekat
karton berbentuk T
P
6
1. Lampu
spiritus
2. Kubus
alumunium
3. Kubus
kayu
4. Sumbat
karet
5. Anak
timbangan 10 gr
6. Batang
muai
7. Batang
lidi
VI. Cara
kerja / prosedur percobaan :
P4
1. Letakkan atau dekatkan bagian punggung telapak tangan
ke bagian gelas kimia yang kosong dengan jarak kira-kira 1cm.
2. Letakkan atau dekatkan punggung telapak tangan ke
bagian samping gelas kimia kosong dengan jarak kira-kira 1cm
3. Kemudian dekatkan thermometer ke
bagian bawah gelas kosong dengan jarak kira-kira 1cm
4. Dekatkan
thermometer ke bagian samping gelas kimia yang kosong dengan jarak kira-kira
1cm
5. Dekatkan
punggung telapak tangan ke bagian bawah gelas kimia yang berisi air panas
(mendidih) dengan jarak kira-kira 1cm
6. Setelah
itu dekatkan thermometer ke bagaian bawah gelas kimia yang berisi air panas
(mendidih) dengan jarak kira-kira 1cm
7. Dekatkan
punggung telapak tangan kebagian samping gelas kimia yang berisi air panas
(mendidih) dengan jarak kira-kira 1cm
8. Dekatkan
temometer ke bagian samping gelas kimia yang berisi air panas (mendidih) dengan
jarak kira-kira 1cm
P5
1. Isi
gelas kimia dengan air kira-kira 200 ml kemudian ditaburi serbuk gergaji
2. Panaskan
air di dalam gelas kimia dengan lampu spiritus dan memperhatikan gerakan serbuk
gergaji yang telah di taburkan ke dalam air
3. Tutup lilin dengan
semprong yang atasnya telah diberi sekat berbentuk T kemudian dekatkan pintalan
kertas yang sedang berasap pada sebelah bawah tabung
4. Nyalakan
lilin yang ada dalam semprong kemudian mendekatkan lagi pintalan kertas yang
sedang berasap pada sebelah atas semprong
P6
1. Pegang salah satu ujung
batang muai sebelum dan sesudah ujungnya di panaskan atau di bakar dengan lampu
spiritus
2. Pegang salah satu ujung
lidi dan batang muai atau besi sebelum dan sesudah ujungnya dipanaskan dengan
lampu spiritus
3. Pegang kubus kayu dan
kubus alumunium yang digunakan untuk memegang diapitkan ke batang muai sebelum
dan sesudah batang muai dipanaskan dengan lampu spiritus
4. Pegang sumbat karet dan
anak timbangan atau kuning (yang
digunakan sebagai pemegang,
diapitkan pada batang muai)
sebelum dan sesudah batang muai dipanaskan atau dibakar dengan lampu spiritus
VII. Perolehan Data / tebel pengamatan :
P4
Didekatkan ke bagian bawah
|
Didekatkan kebagian samping
|
|||
Gelas kimia
kosong
|
Gelas kimia
Berisi air panas
(mendidih)
|
Gelas kimia
kosong
|
Gelas kimia
Berisi air panas
(mendidih)
|
|
Punggung telapak
tangan terasa
|
Tidak panas
|
Panas
|
Tidak panas
|
Panas
|
Termometer menun-
jukkan angka |
28 derajat
|
41 derajat
|
28 derajat
|
35 derajat
|
P5
Keadaan serbuk gergaji
dalam air
|
Arah gerakaan /aliran
|
|
Pada gelas kimia
yang berisi air
dan ditaburi serbuk gergaji
|
Tidak mengalir/bergerak
|
Tidak mengalir/bergerak
|
Gelas kimia yang berisi air /
serbuk gergaji tersebut dipanaskan |
Mengalir/bergerak
|
Bergerak
|
Lilin
dalam keadaan
|
Arah asap
|
|
Sebelum
lilin dibawah semprong lampu atau tabung dinyalakan, kemudian pintalan kertas
yang dibakar dan berasap rokok yang dikekatkan
|
Tidak
menyala
|
Keatas
|
Sesudah
lilin dibawah semprong lampu atau tabung dinyalakan, kemudian pintalan kertas
yang dibakar dan berasap atau rokok didekatkan
|
Menyala
|
Keatas
|
P6
Batang muai, lidi,
kubus kayu, kubus alumunium dan sumbat karet
|
||
Sebelum
dipanaskan
|
Sesudah
dipanaskan
|
|
Batang
muai panjang (besi) dan lidi
|
Tidak
panas
|
Besi
lebih panas dari lidi
|
Kubus
kayu dan kubus alumunium
|
Tidak
panas
|
Kubus
alumunium lebih panas dari kubus kayu
|
VIII. Analisis data / pembahasan :
P4
1. Saat punggung telapak
tangan didekatkan ke bagian bawah gelas kimia yang kosong punggung telapak
tangan terasa tidak panas
2. Saat punggung telapak
tangan didekatkan ke bagian samping gelas kimia yang kosong punggung telapak
tangan terasa tidak panas
3. Thermometer
didekatkan ke bagian bawah gelas kimia kosong , skala thermometer menunjukkan
angka 28 ºC
4. Thermometer
didekatkan ke bagian samping gelas kimia kosong , skala thermometer menunjukkan
angka 28 ºC
5. Saat punggung telapak tangan
didekatkan ke bagian bawah gelas kimia yang berisi air panas ( mendidih),
punggung telapak tangan terasa panas
6. Thermometer
didekatkan ke bagian bawah gelas kimia yang berisi air panas (mendidih), skala
thermometer menunjukkan angka 45 ºC
P5
1.
a. Pada gelas kimia yang berisi air dan ditaburi serbuk
gergaji akan terlihat serbuk
gergaji
dalam air tidak mengalir/bergearak, sedangkan arah airnya tidak bergerak
b.
Gelas kimia yang berisi air /serbuk gergaji tersebut dipanaskan terlihat serbuk
gergaji
dalam
air mengalir/bergearak, sedangkan arah airnya bergerak
2.
a. Sebelum
lilin dibawah semprong lampu atau tabung dinyalakan, kemudian pintalan
kertas yang
dibakar dan berasap rokok yang didekatkan, akan terlihat bahwa lilin dalam
tidak
menyala dan arah asap keatas
b.
Sesudah lilin dibawah semprong lampu atau tabung
dinyalakan, kemudian pintalan
kertas yang
dibakar dan berasap atau rokok didekatkan
akan terlihat bahwa lilin dalam
menyala
dan arah asap keatas
P6
1.
Perbedaan panas
yang terjadi sebelum dan sesudah batang muai,
lidi, kubus kayu,
kubus alumunium
dan sumbat karet dipanaskan/dibakar:
a.
Sebelum dipanaskan lidi dan besi tidak panas sesudah
dipanaskan besi lebih panas
dari lidi
b.
Sebelum dipanaskan kubus kayu dan
kubus alumunium tidak panas sesudah
dipanaskan kubus aluminium lebih panas dari kubus kayu
c.
Sebelum dipanaskan sumbat karet dan
anak timbangan (kuningan) tidak panas sesudah
dipanaskan anak timbangan (kuningan) lebih panas dari sumbat karet
IX. Hasil pengamatan :
P4
Makin
panas air rambatannya makin tinggi
P5
Air yang
dipanaskan kan mengalir
P6
Penghantar panas
oleh setiap benda tidak sama
X. Kesimpulan dan
saran :
a. Kesimpulan
P4
Berdasarkan
percobaan yang telah kita lakukan dapat disimpulkan bahwa panas
berpindah
dari benda yang panas ke benda lain yang ada di sekitarnya.
P5
Dalam air atau udara,
panas dapat menimbulkan aliran air atau udara. Dan panas dapat berpindah dengan cara terbawa oleh zat yang mengalir
sehingga disebut konveksi
P6
Benda-benda padat
seperti besi atau aluminium dapat memindahkan atau menghantarkan panas dengan baik.
b. Saran
Saran yang ingin kami sampaikan dalam paktikum ini adalah dalam praktikum
sebaiknya praktikan dapat saling menghargai kepentingan dan tujuan dalam
praktikum. Juga untuk dalam praktikum kaka asisten harus lebih intensif dalam
membimbing adik-adik tingkatnya agar tujuan praktukum bisa tercapai.
Daftar
Pustaka
http://mastugino.blogspot.com/2012/11/energi-panas-dan-energi-bunyi.html
http://www.gomuda.com/2013/04/perpindahan-kalor-konduksi-konveksi-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar