MAGNET (M)
Judul percobaan :
M1 : Magnet memiliki gaya
yang dapat menarik dan menembus benda-benda
tertentu
M2 : Kutub-kutub magnet yang
senama tolak menolak dan kutub-kutub magnet
yang tidak
senama
tarik menarik
M3 : Besi dan baja
dapat dibuat menjadi magnet dengan cara induksi gosokan
M4 : Magnet banyak
kegunaannya
Hari / Tgl : Rabu / 13
November 2013
Waktu : 13.00 – 14.30
I.
Pratikan :
1. AULIA
RUSDI
2. DIMAS ARYO
PAMUNGKAS
3.
DANIEL FAHRUDIN PANJAITAN
4.
DEWI PUSPASARI
I.
Landasan
teori :
A. Pengertian Magnet
Kata magnet berasal dari kata magnesia (bahasa Yunani)
yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada
masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah
tersebut. Batu magnet yang ditemukan pertama merupakan magnet alam
(magnet tetap). Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet
buatan.
B. SIFAT-SIFAT MAGNET
1. Magnet dapat menarik benda tertentu
Magnet dapat menarik benda lain yang berasal bahan
logam. Namun tidak semua logam dapat ditarik oleh magnet. Besi dan baja adalah
dua contoh logam yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.
2.
Magnet mempunyai dua kutub
Magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling
kuat. Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara
(U) dan kutub selatan (S). Seringkali kita menjumpai magnet yang bertuliskan N
dan S. N merupakan kutub utara magnet itu (singkatan dari north yang
berarti utara) sedangkan S kutub selatannya (singkatan dari south yang
berarti selatan).
3. Kutub magnet
senama tolak menolak, kutub magnet tidak senama tarik menarik
Gaya magnet, seperti halnya gaya listrik, berupa
tarikan dan tolakan. Jika dua kutub utara (senama) didekatkan, maka
keduanya tolak-menolak. Dua kutub selatan (senama) juga saling menolak.
Namun, jika kutub selatan didekatkan pada kutub utara (tidak senama), maka
kedua kutub ini akan tarik-menarik. Sehingga kita dapat membuat aturan untuk
kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan kutub tak senama
tarik-menarik.
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Selama bertahun-tahun para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub
saja yang ada pada sebuah magnet. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua,
ternyata hasilnya berupa dua magnet yang lebih kecil dan masing-masing tetap
memiliki kutub utara dan selatan.
4. Medan magnet
membentuk gaya magnet
Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada
kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya
saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet
yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet. Garis gaya magnet dapat
digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas yang diletakkan di
atas magnet. Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya
magnetnya kuat. Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya
magnetnya lemah.
C. CARA MEMBUAT
MAGNET
Pada dasarnya memagnetkan suatu bahan (besi, baja,
nikel, kobalt, atau campuran) adalah mengatur posisi kutub magnet elementernya,
misalnya batang besi digosok dengan magnet yang kuat. Posisi magnet elementer
semula tidak teratur, saat digosok magnet yang kuat, magnet elementer akan
berputar dan kutub-kutub magnet elementer yang senama akan menghadap kesatu
arah. Akibatnya, batang besi atau baja tersebut akan menjadi magnet.
Beberapa cara membuat magnet antara lain:
1. Membuat Magnet dengan Cara Menggosok
Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat
dijadikan magnet. Caranya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap.
Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi
letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.
2. Membuat Magnet dengan Cara Induksi
Besi dan baja dapat dijadikan
magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja
diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet
elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi
magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah
ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk
besi yang berada di dekatnya.
Ujung besi yang berdekatan dengan
kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu
berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang
berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan
ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
3. Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik
Selain dengan cara induksi,
besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus
listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihu- bungkan dengan baterai. Magnet
elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus
searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer
letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi
atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk
besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau
elektromagnet.
Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus
listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan.
Jika arah arus berlawanan jarum jam maka
ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika
arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi
tersebut terbentuk kutub selatan. Dengan demikian,
ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.
Sebuah magnet akan hilang sifat
kemagnetannya jika:
1. Magnet dipanasakan hingga berpijar atau
dibakar
Pemanasan pada magnet menyebabkan sifat
kemagnetannya berkurang atau bahkan hilang. Hal ini terjadi karena tambahan
energi akibat pemanasan menyebabkan partikel-partikel bahan bergerak lebih
cepat dan lebih acak, maka sebagian magnet elementernya tidak lagi menunjuk
arah yang sama seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu tertentu sama
sekali tidak dapat dibuat menjadi magnet.
2. Magnet dipukul atau ditempa hingga bentuknya
berubah atau rusak
Magnet yang mengalami pemukulan akan
menyebabkan perubahan susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan
pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah.
Magnet-magnet elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah
sembarangan, sehingga benda kehilangan sifat magnetiknya.
I.
Tujuan
percobaan :
M1
-
Magnet dapat menarik
besi, baja dan benda-benda tertentu yang mengandung besi atau baja.
-
Gaya tarik magnet yang
paling kuat terletak pada kutub-kutubnya
-
Semakin dekat kutub
magnet terhadap suatu benda semakin kuat kekuatan menariknya.
M2
Melalui
percobaan ini dapat menyimpulkan bahwa kutub-kutub magnet senama tolak menolak
dan kutub-kutub magnet yang tidak senama saling tarik menarik
M3
Melalui
percobaan ini dapat menjelaskan bahwa benda-benda yang terbuat dari besi atau
beja dapat dibuat menjadi magnet
M4
Melalui
percobaan ini dapat menggunakan kompas serta memahami bahwa jarum kompas dapat
dipengaruhi oleh medan magnet
II.
Alat
dan bahan :
M1
1. Magnet
batang
2. Tabung
reaksi
3. Kubus
kayu
4. Sumbat
karet
5. Anak
timbangan plastik
6. Kubus
alumunium
7. Penjepit
kertas atau paper clip
8. Paku
besar
9. Paku
kecil
10. Mistar
plastik
11. Benang
halus
M2
1. Magnet
batang
2. Roda
kecil
M3
1. Paku
besar
2. Magnet
batang
3. Kabel
4. Batu
baterai
5. Rumah
baterai
6. Paku
kecil secukupnya
M4
1. Landasan
magnet
2. Magnet
jarum
3. Paku
payung
4. Magnet
batang
III.
Cara
kerja / prosedur percobaan :
M1
1. Letakkan
kubus plastik, kubu kayu, sumbat karet, tabung reaksi, kubus alumunium dan
penjepit kertas diatas meja. Kemudian salah
satu kutub magnet didekatkan kebenda tersebut secara bergantian
2. Letakkan
paku besar diatas meja, kemudian mendekatkan bagian A, B, C, D dan E dari
magnet ke ujung paku secara bergantian
3. Letakkan
klip atau jarum yang sudah diikat dengan benang dan dibebani dengan kubus
alumunium disamping mistar. Kemudian magnet didekatkan perlahan-perlahan pada
ujung paku sampai paku tertarik berubah kedudukannya
M2
1. Letakkan
kedua batang magnet diatas roda keci, kemudian ujung maget yang telah diberi
tanda U didekatkan dengan ujung magnet yang diberi tanda U
2. Ubahlah kedudukan ujumg magnet
yang diberi tanda S didekatkkan dengan ujung magnet yang diberi tanda S
3. Dekatkan
ujung-ujung magnet yang diberi tanda U dengan yang diberi tanda S
4. dekatkan
ujung-ujung magnet yang diberi tanda S dengan yang diberi tanda U
M3
1. Sebelum
paku besar didekatkan dengan magnet terlebih dahulu dekatkkan paku besar
pada paku kecil-kecil
2. Dekatkan
magnet pada paku besar kemudian ujung paku besar di dekatkkan pada paku-paku
kecil
3. Paku
besar yang belum menjadi magnet didekatkan pada paku-paku kecil
4. Gosoklah paku besar kearah
dengan magnet beberapa kali
5. Sebelum
paku besar yang dililiti kabel dihubungan dengan batu baterai terlebih dahulu
dekatkan paku besar pada paku kecil-kecil
6. Hubungkan
kabel yang dililitkan pada paku besar dengan batu baterai kemudian beberapa
saat ujung paku didekatkan pada paku-paku kecil
7. Lepaskan
salah satu kabel yang dihubungkan dengan batu baterai kemudian ujung paku besar
didekatkan lagi dengan paku-paku kecil
M4
1. Ambil
jarum kompas kemudian meletakkannya pada paku payung yang telah diletakkan di
atas landasan kompas selanjutnya guru memutar jarum kompas
2. Putar-putar landasan kompas
sehingga jarum kompas berimpit dengan baris yang menunjukan arah utara U dan
selatan S
3. Letakkan
kompas diatas paku paying kemudian memutar-mutar landasan kompas sehingga jarum
kompas berimpit dengan garis U-S kemudian
dekatkan batang magnet pada salah satu arah mata angina selain U dan S.
IV.
Perolehan
data / tabel pengamatan :
M1
No.
|
Nama Benda
|
Ditarik magnet
|
Tidak ditarik magnet
|
1.
|
Klip/paku/jarum
|
Ö
|
|
2.
|
Anak
timbangan, plastic
|
Ö
|
|
3.
|
Kubus
kayu
|
Ö
|
|
4.
|
Sumbat
karet
|
Ö
|
|
5.
|
Tabung
reaksi
|
Ö
|
|
6.
|
Kubus
alumunium
|
Ö
|
|
7.
|
Penjepit
kertas
|
Ö
|
M2
Kutub magnet
|
Magnet saling
|
Kutub-kutub
magnet senama
|
Tolak
menolak
|
Kutub-kutub
magnet tak senama
|
Tarik
menarik
|
M3
Tertarik atau tidak
tertarik
|
|
Mendekatkan
paku besar ke paku-paku kecil
|
Tidak
tertarik
|
Menempelkan
ujung paku besar yang dideketkan ada magnet ke paku-paku kecil
|
Tertarik
|
Mendekatkan
ujung paku besar yang sudah dililiti kabel ke paku-paku kecil
|
Tidak
tertarik
|
Menghubungkan
kabel dengan batu baterai kemudian ujung paku besar yang dililiti kabel
ditempelkan pada paku kecil
|
Tertarik
|
Melepas
salah satu ujung kabel yang dihubungkan dengan batu baterai kemudian ujung
paku yang dililiti kabel ditempelkan dengan paku kecil
|
Tidak
tertarik
|
M4
Jarum kompas
|
Jarum kompas menunjuk
kearah
|
Setelah
memutar jarum kompas yang diletakkan pada kedudukannya secara bebas sampai
dalam keadaan diam
|
Utara-selatan
|
Setelah
mengembalikan jarum kompas dan memutar-mutar landasan kompas sampai jarum
kompas berimpit pada huruf U dan S
|
Utara-selatan
|
V.
Analisis
data / pembahasan :
M1
Benda-benda yang ditarik magnet adalah klip, paku ,
jarum, penjepit kertas dan benda yang tidak bisa ditarik magnet adalah anak
timbangan, plastik, kubus kayu, sumbat karet, tabung reaksi, kubus aluminium.
M2
1.
Pasa saat ujung
magnet yang diberi tanda U dengan ujung magnet yang diberi tanda U, maka magnet
tolak menolak
2.
Pasa saat ujung
magnet yang diberi tanda S dengan ujung magnet yang diberi tanda S, maka magnet
tolak menolak
3.
Pasa saat ujung
magnet yang diberi tanda S dengan ujung magnet yang diberi tanda U, maka magnet
akan saling tarik menarik begitupun sebaliknya
M3
1.
Saat mendekatkan
paku pada ujung paku besar ke paku-paku kecil, maka tidak ada gaya tarik
menarik
2.
Saat menempelkan
ujung paku besar yang sudah didekatkan ada magnet kepaku-paku kecil, maka akan
tertarik kepaku besar
3.
Saat mendekatkan
ujung paku besar yang sudah dililit kabel kepaku-paku kecil, maka paku kecil
tidak tertarik pada paku
4.
Saat melepas salah
satu ujung kabel yang dihubungkan dengan batu baterai kemudian ujung paku yang
dililiti kabel ditempelkan dengan paku kecil, maka paku kecil tidak akan tertarik
pada paku
M4
1.
Setelah memutar
jarum kompas yang diletakkan pada kedudukannya secara bebas sampai dalam
keadaan diam, maka jarum kompas menunjuk kearah utara-selatan
2.
Setelah mengembalikkan
jarum kompas dan memutar-mutar landasan kompas sampai jarum kompas berimpit
pada huruf U dan S, maka jarum kompas menunjukkan kearah utara-selatan
VI. Hasil pengamatan :
M1
1. Sebuah
benda seperti klip, paku, anak timbangan, plastik, kubus kayu, sumbat karet,
tabung reaksi, kubus alumunium dan penjepit kertas benda tersebut ada yang
dapat ditarik dengan magnet dan ada juga yang tidak ditarik dengan magnet
2. Bagian
magnet yang paling kuat tarikannya adalah ujung magnet atau kutub magnet
M2
1. Pada
saat ujung magnet didekatkan yang diberi tanda U dengan ujung magnet yang
diberi U maka magnet tolak menolak
2. Pada
saat ujung magnet didekatkan yang diberi tanda S dengan ujung magnet yang
diberi S maka magnet tolak menolak
3. Pada
saat ujung magnet didekatkan yang diberi tanda U dengan ujung magnet yang
diberi S maka magnet tarik menarik
M3
Paku besar dapat dijadikan magnet dengan cara
mendekatkan ke magnet, dapat dibuat menjadi magnet dengan cara meliliti paku
dengan kabel yang dialiri arus listrik
M4
1. Jarum
kompas selalu menujukkan arah utara dan selatan
2. Arah
jarum kompas dipengaruhi oleh medan magnet
VII.
Kesimpulan
/ saran :
a.
Kesimpulan
M1
Berdasarkan
percobaan ini yang telah kita lakukan dapat disimpulkan bahwa sebuah magnet
dapat tarik menarik sebuah benda.
M2
Sebuah kutub magnet jika
senama saling didekatkan akan terjadi saling tolak menolak
M3
Benda yang terbuat dari
besi atau baja dapat dibuat menjadi magnet.
M4
Kompas dapat dibuat
sendiri dari jarum atau silet yang sudah bersifat magnet dan listrik dapat menimbulkan medanmagnet
b.
Saran
Saran yang ingin kami sampaikan dalam paktikum ini adalah dalam praktikum
sebaiknya praktikan dapat saling menghargai kepentingan dan tujuan dalam
praktikum. Juga untuk dalam praktikum kaka asisten harus lebih intensif dalam membimbing
adik-adik tingkatnya agar tujuan praktukum bisa tercapai.
Daftar pustaka
Yulia rahmadhar, dkk. Panduan Praktikum Ipa-Fisika.
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/12/magnet-sifat-bentuk-dan-cara-membuatnya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar